JOMBANG – Semangat kepemimpinan tidak lahir begitu saja, melainkan harus ditempa dan dibentuk. Dengan semangat tersebut, siswa-siswi terpilih dari SMK Muhammadiyah 13 Tikung mengikuti agenda besar Pelatihan Kepemimpinan Pelajar Muhammadiyah Tahun 2025 yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cinta Alam Indonesia (CAI), Wonosalam, Jombang.
Kegiatan yang berlangsung pada 28-30 Oktober 2025 ini menjadi momen penting bagi para kader muda Muhammadiyah untuk keluar dari zona nyaman. Meninggalkan hiruk-pikuk perkotaan, para peserta diajak menyatu dengan alam pegunungan Wonosalam yang sejuk dan asri, menciptakan suasana yang kondusif untuk perenungan dan pembentukan karakter.
Kawah Candradimuka Kader Muhammadiyah
Bumi Perkemahan CAI Wonosalam dipilih bukan tanpa alasan. Lokasi ini menjadi “kawah candradimuka” bagi para peserta untuk melatih kemandirian, kedisiplinan, dan ketahanan mental (resiliensi).
Dalam pelatihan ini, delegasi SMK Muhammadiyah 13 Tikung mendapatkan berbagai materi padat yang meliputi:
- Kepemimpinan Islam: Membangun mindset pemimpin yang amanah dan visioner sesuai teladan Rasulullah SAW.
- Kemuhammadiyahan: Memperkuat ideologi dan ghirah perjuangan di persyarikatan.
- Manajemen Organisasi: Keterampilan teknis dalam mengelola organisasi pelajar (IPM) yang efektif.
- Outbound & Tadabbur Alam: Melatih kekompakan tim, keberanian mengambil keputusan, dan rasa syukur atas ciptaan Allah SWT.
Harapan Sekolah
Kepala SMK Muhammadiyah 13 Tikung berharap kegiatan ini mampu melahirkan regenerasi pemimpin yang berkualitas di lingkungan sekolah.
“Kami tidak hanya ingin mencetak siswa yang pintar secara akademik, tetapi juga siswa yang memiliki mental baja dan akhlak mulia. Melalui pelatihan di Wonosalam ini, kami berharap anak-anak pulang dengan semangat baru untuk memajukan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di sekolah dan menjadi teladan bagi teman-temannya,” ungkap pihak sekolah.
Pelatihan Kepemimpinan Pelajar Muhammadiyah Tahun 2025 ini diharapkan menjadi titik balik bagi para siswa untuk bertransformasi dari pelajar biasa menjadi kader inti yang siap bergerak, berdampak, dan mencerahkan semesta.